Pages

Senin, 14 Oktober 2019

Jenis-jenis Zat Adiktif


Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Amongguru.com. Zat adiktif dan psikotropika sebenarnya memiliki persamaan, yaitu sama-sama menimbulkan kecanduan atau ketergantungan.
Zat adiktif merupakan zat yang dapat mengakibatkan adiksi atau kecanduan pada penggunanya.
Sedangkan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental, dan perilaku (Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Narkotika).
Kecanduan adalah suatu keadaan fisik maupun psikologis seseorang yang mengakibatkan badan dan jiwa selalu memerlukan obat tersebut untuk dapat berfungsi secara normal.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Pecandu narkoba mengalami sakau
Zat adiktif dan psikotropika dapat digolongkan dalam tiga macam sesuai dengan efek yang ditimbulkan.
  • Stimulan: berefek merangsang sistem syaraf pusat untuk mempercepat proses yang terjadi di dalam tubuh. Contohnya: kafein, kokain, ektasi, dan amfetamin.
  • Depresan: berefek menghambat kerja  kerja sistem syaraf,sehingga menurunkan kesadaran terhadap dunia luar Contoh: alkohol, barbiturat, valium.
  • Halusinogen:  berefek halusinasi (khayalan). Contoh: LSA dan LSD.
Kedua jenis zat adiktif dan psikotropika tersebut sama-sama berbahaya, karena menimbulkan efek psikis maupun efek fisik bagi pemakaianya.
Beberapa zat adiktif dan zat psikotropika serta dampaknya terhadap tubuh kita.
1.  Rokok
Rokok terbuat dari daun tembakau, dimana daun ini mempunyai senyawa psikoaktif yang dapat menimbulkan kecanduan pemakainya, yaitu nikotin.
Efek negatif dari rokok antara lain:
  • Karbonmonoksida (CO), beracun dan mengurangi kemampuan darah dalam mengikat oksigen,
  • Arsenik, bersifat racun bagi tubuh
  • Tar pemicu tumbuhnya sel-sel kanker (karsinogenik)
  • Nikotin menyebabkan rileks dan kecanduan
2.  Alkohol
Alkohol di buat dari proses fermentasi atau peragian dari berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya anggur, apel, beras, dan gandum.
Berdasakan kadarnya, alkohol digolongkan dalam tiga golongan, yaitu Golongan A, Golongan B, dan Golongan C.
Alkohol Golongan A jika kadar alkoholnya 1-5%, misalnya bir. Alkohol Golongan B apabila kadar alkoholnya 5-20%, misalnya anggur. Sedangkan alkohol Golongan C, jika kadar alkoholnya 20-50%, misalnya vodka.
Alkohol mempunyai pengaruh pada aktivitas susunan saraf pusat, yaitu menghambat kerja sistem syaraf (bersifat depresan).
Alkohol juga menyebabkan ketergantungan, penurunan daya ingat, halusinasi, dan bahkan menimbulkan kerusakan hati.
3.  Opium (candu)
Opium merupakan golongan narkotika alami yang digunakan dengan cara di isap atau istilahnya inhalasi.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman opium
Efek psikis yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan kesibukan (rushing sensation), menimbulkan semangat(bersifat stimulan), pusing, merasa waktu berjalan lambat, dan hilang keseimbangan.
Sedangkan efek fisiknya adalah muncul masalah kulit disekitar mulut dan hidung.
4.   Morfin
Morfin merupakan zat adiktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Pada umumnya candu mengandung 10% morfin.
Jika candu dikonsumsi dengan cara dihirup, maka cara pemakaian morfin dengan disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan ueforia (gembira yang berlebihan), mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Pemakai morfin juga akan mudah kebingungan (konfusi), berkeringat, dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar, gelisah. Efek fisik yang tampak adalah mulut kering dan warna muka berubah.
5.   Heroin atau Putau
Heroin adalah zat adiktif penghilang rasa sakit yang diproses secara kimia dari morfin. Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin. Umumnya digunakan dengan cara di suntik atau di hisap.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat jenis ini adalah denyut nadi melambat, tekanan darah menurun, otot-otot menjadi lemas atau relaks, diafragma mata (pupil) mengecil (pint point).
Efek lain yang ditimbulkan dari heroain adalah hilangnya kepercayaan diri, membentuk dunia sendiri (dissosial), tidak bersahabat
Efek samping pemakaian heroin, yaitu timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar debar, kemerahan dan gatal disekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

6. Ganja

Ganja adalah zat adiktif yang diperoleh dari tumbuhan bernama kanabis yang dikeringkan. Cara pengunaan ganja dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan mengunakan pipa rokok.
Hal yang di rasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah denyut jantung atau nadi lebih cepat, mulut dan tenggorokan kering, merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira, sulit mengigat suatu kejadian.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman kanabis
Jika sudah kecanduan dan pemakaian dihentikan, maka pecandu akan mengalami sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih berlebihan, gangguan kebiasaan tidur, sensitif dan gelisah, berkeringat, berfantasi, serta selera makan bertambah.

7.   Kokain

Kokain adalah alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman koka
Kokain mempunyai dua bentuk, yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan kokain basa (free base).
Efek psikis dan fisik yang di rasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan kegembiraan yang berlebihan (ekstasi), hasutan (agitasi), gelisah, timbul masalah kulit, kejang-kejang, sulit bernapas, sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain dapat merusak paru-paru (enfisema), memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan, paranoid, gangguan penglihatan (snow light), dan kebinggungan (konfusi)
8.  LSD (Lysergic Acid)
LSD termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan), berbentuk kertas. Cara mengunakannya adalah dengan meletakan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit  dan berakhir setelah 8-12 jam kemudian.
Hal yang di rasakan ketika mengkosumsi zat jenis ini adalah timbul rasa yang di sebut tripping, yaitu seperti halusinasi tempat, timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, diafragma mata melebar dan demam, disorientasi, dan depresi.
9.   Amfetamin
Amfetamin berbentuk pil. Terdapat dua jenis amfetamin, yaitu ekstasi /ineks dan  shabu. Efek yang dirasakan saat mengkonsumsi zat ini adalah jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps), demam, tidak bisa tidur, merasa sangat gembira (ueforia), menimbulkan hasutan (agitasi), banyak bicara (talkativenees).
Pecandu amfetamin menjadi lebih agresif, kehilangan nafsu makan, mulut kering dan merasa haus, berkeringat, tekanan darah meningkat, mual dan merasa sakit, sakit kepala, gemetar (tremor), timbul rasa letih, takut dan depresi.
Di dalam beberapa hari, penderita akan mengalami gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
10.  Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Cara pemakaian BDZ dapat di minum, disuntik ke pembuluh darah (intravena), dan melalui dubur.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan, menjadi acuh tak acuh atau tidak peduli.
Apabila disuntikkan ke tubuh, akan menambah resiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B dan C sebagai akibat pemakain jarum bersama.
Keadaan penguna pemakai obat ini adalah terjadi gangguan konsentrasi dan ketrampilan berkepanjangan. menunjukkan kebingungan, tampak bahagia dan santai, bicara sambil menelan (slurred speech), dan gangguan keseimbangan.
Demikian ulasan tentang jenis-jenis zat adiktif dan psikotropika serta dampaknya terhadap tubuhSemoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates