Pages

Rabu, 16 Oktober 2019

Hipertensi dan Hipotensi

0 komentar


Apa itu Hipotensi?

Hipotensi adalah tekanan darah rendah. Jantung memompa keluar darah ke sirkulasi umum dengan elastisitas dinding pembuluh, kapasitas pembuluh darah dan impuls saraf membantu menjaga tekanan darah. Bila tekanan darah sangat rendah, dan sirkulasi terganggu, pasien dikatakan shock.
Darah adalah media transportasi nutrisi, gas, dan produk-produk limbah. Ini membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel di mana ia digunakan dalam respirasi aerobik seluler. Ini mengangkut karbon dioksida ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh oleh pernafasan. Ini membawa nutrisi dari usus untuk menargetkan sel-sel di mana mereka digunakan dan disimpan. Sel dan lingkungan sekitar tergantung pada keseimbangan di mana darah memainkan peran penting. Sebuah suplai darah yang baik diperlukan untuk kelangsungan hidup sel.
Tanpa pasokan darah yang baik, oksigen yang masuk ke sel-sel akan berkurang; nutrisi lebih sedikit masuk ke dalam sel dan produk-produk limbah terakumulasi dalam jaringan. Tanpa darah pasokan yang baik sel akan mati.
Penyebab Tekanan Darah Rendah: Tekanan darah dan denyut jantung adalah dua variabel utama dalam pengendalian perfusi. Banyak hal seperti jantung, paru, pencernaan, ginjal, trauma dan kondisi sistemik dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Gagal jantung (gagal jantung kiri), kelainan irama jantung, gangguan katup, miokarditis, kardiomiopati, penyakit jantung iskemik, emboli paru, diare berat dan muntah, diabetes insipidus, perdarahan, syok (hipovolemik, septik, anafilaktik dan neurogenik), gangguan inflamasi, protein serum rendah dan penggunaan yang tidak tepat dari obat-obatan dapat menurunkan tekanan darah.
EKG, ekokardiogram 2d, CKMB, ESR, CRP, serum elektrolit, pemeriksaan virus, aktivitas plasma renin, tingkat vasopresin, ANA, ADsDNA, faktor reumatoid dan protein serum dapat menjadi sumber penilaian klinis dari dokter.
Mengobati Tekanan Darah Rendah: pengaturan cairan intravena, adrenalin, noradrenalin, dopamin infus dapat digunakan untuk mengobati hipotensi berat / syok.

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di atas normal untuk usia dan status klinis. Tekanan darah biasanya naik seiring bertambah usia karena hilangnya elastisitas pembuluh darah. Ini disebut hipertensi esensial. Tekanan darah bisa naik karena kondisi tertentu, juga.
Penyebab Tekanan Darah Tinggi: serum tinggi tiroksin, kortisol, adrenalin, noradrenalin, gagal ginjal, gagal jantung dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah akibat kondisi lain disebut hipertensi sekunder. Penyebabnya harus diselidiki dan diobati untuk membawa tekanan darah tinggi sekunder menjadi turun.
Tekanan darah tinggi memberikan sebuah ketegangan pada jantung menyebabkan gagal jantung, pembesaran otot jantung dan kegagalan katup. Tekanan darah tinggi dapat menimbulkan pecah pembuluh darah kecil di dalam otak, terutama, jika mereka kongenital melemah (malformasi arterio-vena). Hal ini menimbulkan stroke hemoragik (perdarahan ke dalam substansi otak). Tekanan darah tinggi kronis juga menyebabkan gagal ginjal.
Mengobati Tekanan Darah Tinggi: receptor blockers Angiotensin, inhibitor ACE, xanthine, kafein, diuretik, tiazid, spironolactone dan etanol meningkatkan berat air dan menurunkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi selama kehamilan adalah hal yang dapat mematikan bagi janin. Hipertensi yang diinduksi kehamilan menyebabkan pra-eklampsia. Ini fitur tekanan darah tinggi, hilangnya protein dalam urin dan bengkak. Eklampsia menyebabkan kejang. Tekanan darah tinggi selama kehamilan menimbulkan kerusakan pada plasenta dan membahayakan suplai darah ke janin. Oleh karena itu, dalam kasus hipertensi berat, tekanan darah harus segera dengan cepat di bawah kontrol, kejang harus dicegah, dan kehamilan mungkin harus dihentikan.
Perbedaan Hipertensi dan Hipotensi
  1. Hipertensi tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, tetapi hipotensi segera menunjukkan gejala.
  2. Ciri-ciri Hipotensi seperti pusing, kelelahan, penglihatan kabur dan sementara fitur hipertensi seperti sakit kepala, lingkaran cahaya visual dan nyeri dada.
  3. Hipotensi tidak menyebabkan kejang selama kehamilan sementara hipertensi iya.
  4. cairan intravena dan simpatomimetik dapat mengobati hipotensi sementara diuretik dan vasodilator mengobati hipertensi.                                                                                                      SUMBER:https://www.sridianti.com/perbedaan-antara-hipertensi-dan-hipotensi.html

Anemia

0 komentar

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat. Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.
anemia - alodokter
Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk wanita. Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.

Penyebab Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal.
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
  • Produksi sel darah merah yang kurang.
  • Kehilangan darah secara berlebihan.
  • Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya:
1. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit celiac.
2. Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.
3. Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
4. Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
5. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria.
6. Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
7. Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
8. Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

Gejala Anemia

Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia bisa mengalami gejala berupa:
  • Lemas dan cepat lelah
  • Sakit kepala dan pusing
  • Kulit terlihat pucat atau kekuningan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Napas pendek
  • Nyeri dada
  • Dingin di tangan dan kaki
Gejala di atas awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa seiring bertambah parahnya kondisi anemia.

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri Anda ke dokter apabila merasa cepat lelah atau mengalami gejala anemia yang makin lama makin memburuk.
Bila Anda menderita anemia yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan rutin menerima transfusi darah, maka Anda perlu melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kondisi yang dapat menimbulkan anemia, seperti penyakit ginjal, gangguan menstruasi, kanker usus, atau wasir.
Bagi ibu hamil, menurunnya Hb merupakan hal yang normal. Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, periksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Dokter kandungan akan memberikan suplemen untuk mencegah anemia saat kehamilan.
Bila Anda menderita kelainan genetik yang menyebabkan anemia, misalnya thalasemia, atau memiliki keluarga yang menderita penyakit tersebut, disarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum berencana memiliki keturunan.

Diagnosis Anemia

Untuk menentukan apakah pasien menderita anemia, dokter akan melakukan hitung darah lengkap. Dengan memeriksa sampel darah pasien, dokter dapat mengetahui kadar hemoglobin yang terdapat dalam darah.
Kadar hemoglobin normal tergantung pada usia, kondisi, dan jenis kelamin. Seseorang bisa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin berada di bawah angka berikut:
  • Anak-anak: 11-13 gram per desiliter.
  • Ibu hamil: 11 gram per desiliter.
  • Laki-laki: 14-18 gram per desiliter.
  • Perempuan: 12-16 gram per desiliter.
Melalui tes darah, dokter juga akan mengukur kadar zat besi, vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi ginjal. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab dari anemia.
Selain tes darah, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan lain untuk mencari penyebab anemia, seperti:
  • Endoskopi, guna melihat apakah lambung atau usus mengalami perdarahan.
  • USG panggul, guna mengetahui penyebab gangguan menstruasi yang menimbulkan anemia.
  • Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, guna mengetahui kadar, bentuk, serta tingkat kematangan sel darah dari ‘pabriknya’ langsung.
  • Pemeriksaan sampel cairan ketuban saat kehamilan guna mengetahui kemungkinan janin menderita kelainan genetik yang menyebabkan anemia.

Pengobatan Anemia

Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien. Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis anemia bisa berbahaya bagi anemia jenis yang lain. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sebelum mengetahui penyebabnya dengan pasti.
Beberapa contoh pengobatan anemia berdasarkan jenisnya adalah:
  • Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.
  • Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12 dan asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.
  • Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
  • Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi (cangkok) sumsum tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
  • Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, atau pengangkatan limpa.
  • Anemia akibat penyakit kronis
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
  • Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik.
  • Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum tulang.

Komplikasi Anemia

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:

Pencegahan Anemia

Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
  • Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
  • Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
  • Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup, berkonsultasilah dengan dokter spesialis gizi. Bila Anda memiliki keluarga penderita anemia akibat kelainan genetik, seperti anemia sel sabit atau thalasemia, konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan, agar kondisi ini tidak terjadi pada anak.

Varises

0 komentar

Varises adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Varises ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol.

Varises dapat terjadi di seluruh pembuluh vena dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di area tungkai, terutama betis, karena tekanan besar saat kita berdiri atau berjalan. Varises juga dapat muncul di bagian panggul, anus (wasir), vagina, rahim, atau kerongkongan (varises esofagus).
varises-alodokter
Sebagian besar kasus varises di tungkai dialami oleh wanita dibandingkan pria. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varises, yaitu pertambahan usia, berat badan berlebih (obesitas), faktor keturunan, dan lingkungan kerja yang menyebabkan seseorang harus berdiri dalam jangka waktu lama.

Penyebab Varises

Pembuluh vena berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalam pembuluh vena terdapat katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah, sehingga darah yang telah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan darah berbalik arah dan terjadi penumpukan darah di dalam pembuluh vena. Penumpukan inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh vena melebar.

Diagnosis Varises

Diagnosis varises diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan, yang meliputi gejala, riwayat penyakit, kebiasaan, lingkungan kerja, dan faktor risiko yang memicu penderita terkena varises. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati bagian tubuh yang mengalami varises. Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan, kecuali dokter mencurigai adanya masalah lain, seperti pada vena dalam (deep vein thrombosis). Beberapa jenis tes penunjang yang mungkin dilakukan adalah USG Doppler dan angiografi.

Pengobatan Varises

Pengobatan varises umumnya disesuaikan dengan kondisi pasien secara keseluruhan, ukuran dan posisi varises, serta tingkat keparahan varises. Tujuan pengobatan adalah meredakan gejala, mencegah varises bertambah parah, dan menghindari terjadinya komplikasi berupa luka atau perdarahan. Metode pengobatan yang umumnya digunakan adalah terapi obat dan memakai stoking khusus yang dinamakan stoking kompresi.
Jika rasa tidak nyaman atau nyeri akibat varises semakin terasa, maka dokter akan merekomendasikan prosedur bedah baik bedah kecil maupun besar, misalnya dengan terapi laser atau mengikat pembuluh vena jika gejala semakin memburuk atau varises telah menyebabkan komplikasi.

Stroke

0 komentar

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.
stroke-alodokter
Menurut riset kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta penduduk, atau 12 dari 1000 penduduk, menderita stroke dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari 15% kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke. Stroke iskemik memiliki kejadian yang lebih sering dibandingkan dengan stroke hemoragik, namun stroke hemoragik membunuh lebih sering dibandingkan dengan stroke iskemik.
Hipertensi yang diikuti dengan diabetes dan kolesterol tinggi merupakan kondisi yang paling sering meningkatkan risiko terjadinya stroke di Indonesia.

Gejala dan Penyebab Stroke

Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah:
  • Tungkai mati rasa
  • Bicara menjadi kacau
  • Wajah terlihat menurun
Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat badan berlebih, dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang olahraga, serta memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

Pengobatan dan Pencegahan Stroke

Pengobatan stroke tergantung kepada kondisi yang dialami pasien. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi, pasien akan dianjurkan menjalani fisioterapi, dan diikuti terapi psikologis apabila diperlukan.
Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk:
  • Menerapkan pola makan yang sehat.
  • Berolahraga secara rutin.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman keras.

Komplikasi Stroke

Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan lain yang dapat membahayakan nyawa, antara lain:
  • Deep vein thrombosis atau penggumpalan darah di tungkai.
  • Hidrosefalus akibat menumpuknya cairan otak di dalam rongga otak.
  • Disfagia atau gangguan refleks otot saat menelan.                                                                    SUMBER:https://www.alodokter.com/stroke

Pengertian Penyakit Jantung Koroner

0 komentar

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.

Businessman Heart Attack in Isolated
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:
  1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan dan kiri jantung.
- Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung.
  1. Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. RCA terbagi menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung).
Berdasarkan data WHO, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena PJK. Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang terkena PJK di tahun 2013. Dari jumlah tersebut, PJK lebih sering terjadi pada rentang usia 45-54 tahun.

JANTUNG DAN PEMBULU DARAH

0 komentar
Jantung (bahasa Latincor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak sebelah kiri.
Pada manusia, mamalia, dan burung, jantung dibagi menjadi empat ruas: atrium atas kanan dan kiri; dan ventrikel bawah kanan dan kiri. Pada umumnya atrium dan ventrikel kanan disebut jantung kanan, dan sisanya disebut jantung kiri. Ikan hanya memiliki dua ruas, sebuah atrium dan sebuah ventrikel, sementara reptil memiliki tiga ruas. Pada jantung yang sehat darah mengalir satu arah melalui pembuluh darah. Terdapat sebuah kantung pembungkus yang melindungi jantung, perikardium, yang juga mengandung sedikit cairan. Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan: epikardium, miokardium, dan endokardium.
Jantung memompa darah melewati dua sistem sirkulasi. Darah yang berasal dari sistem peredaran darah besar mengandung sedikit oksigen dan memasuki atrium kanan melalui vena kava superior dan inferior menuju ventrikel kanan. Dari sini darah dipompa menuju paru-paru, tempat darah memperoleh oksigen dan meninggalkan karbon dioksida. Darah yang sudah mengandung oksigen kembali menuju atrium kiri, melewati ventrikel kiri dan dipompa menuju seluruh tubuh melalui aorta—di mana oksigen dipakai dan melalui metabolisme menjadi karbon dioksida. Ditambah lagi, darah juga membawa nutrisi dari hati menuju berbagai organ tubuh, sementara membawa zat sisa menuju hati dan ginjal. Normalnya, jumlah darah yang terpompa menuju paru-paru sama dengan jumlah darah yang terpompa ke seluruh tubuh. Pembuluh vena memompa darah menuju jantung dan membawa darah yang kaya karbon dioksida - kecuali vena pulmonaris dan vena pada sistem pencernaan. Arteri membawa darah keluar jantung, membawa oksigen selain pada arteri pulmonaris. Jarak yang jauh dari jantung membuat pembuluh vena memiliki tekanan yang lebih kecil dari pembuluh arteri. Ketika beristirahat, jantung berdetak kurang lebih 72 kali per menit. Latihan fisik biasanya mengangkat jumlahnya, tetapi jumlah melambat selama beberapa waktu, yang baik untuk jantung.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian yang umum pada tahun 2008, membawa 30% manusia pada kematian. Diikuti oleh penyakit pembuluh koroner dan stroke. Penyebab utamanya adalah: merokokobesitas, latihan yang kurang, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggidiabetes, dan lain-lain. Diagnosis dari kardiovaskular seringkali dilakukan dengan stetoskop, ECG atau melalui pendengaran ultrasonik. Spesial yang fokus pada penyakit jantung disebut kardiologis, meskipun dibutuhkan spesialis lain untuk menanganinya.

Permukaan jantung[sunting | sunting sumber]

Bagian-bagian dari jantung
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, tetapi tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi dan bilik jantung.

Struktur internal jantung[sunting | sunting sumber]

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung dipisahkan oleh sebuah katup. Katup di antara atrium kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

Cara kerja jantung[sunting | sunting sumber]

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan darah masuk ke jantung (disebut 'diastol'). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut 'sistol'). Kedua serambi berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang sudah mengandung sedikit oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui [katup pulmoner] ke dalam [arteri pulmonalis] menuju ke [paru-paru]. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium sinistra. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium sinistra akan didorong menuju ventrikel sinistra melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati [katup aorta] masuk ke dalam [aorta] (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.

Seputar kesehatan jantung[sunting | sunting sumber]

Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat berisiko kematian. Masalah pada jantung dibagi karena kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan serangan jantung.

Penyakit jantung[sunting | sunting sumber]

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:
  • Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi tampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
  • Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

Serangan jantung[sunting | sunting sumber]

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, tetapi penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti decolgen, dan nikotin.
Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola.[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas dari suplai darah ke jantung, karena telah terjadi penyempitan arteri akibat plak dan hal ini disebut penyakit iskemia koroner.
Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, terutama makanan cepat saji (junk food). Para penelti dari McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, camilan bergaram, dan daging memiliki risiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya[2].

Penanggulangan[sunting | sunting sumber]

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olahraga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:
  • Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[3]. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung[4].
  • Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [5].
  • Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung[6].
  • Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
  • Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti salmon, tomat, minyak zaitun, gandum, almond, dan apel; habatussauda dan obat herbal lainnya.

SUMBER:https://id.wikipedia.org/wiki/Jantung

DARAH

0 komentar
Darah merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh. Tanpa adanya darah, maka organ di dalam tubuh Anda tidak bisa bekerja secara optimal. Menariknya, darah menyimpan banyak fakta mengejutkan yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Yuk, intip berbagai fakta tentang darah dalam ulasan berikut.

Darah berperan sebagai alat transportasi

arti warna darah haid bagi kesehatan
Darah adalah cairan berwarna merah yang membuat tubuh Anda bisa bekerja secara normal. Dalam tubuh, cairan ini berperan sebagai alat transportasi yang bertugas untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan berbagai senyawa penting lainnya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
Di saat yang bersamaan, cairan ini juga bertugas untuk membawa zat sisa yang sudah tidak berguna lagi ke sistem ekresi atau pembuangan, termasuk ke dalam ginjal, paru-paru, dan hati.
Cairan juga ini membantu melawan kuman atau bakteri penyebab penyakit yang menyerang sistem imun.
Ada satu hal terakhir yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Cairan ini ternyata juga berperan untuk membawa panas ke kulit. Ya, cairan ini mampu membuat bagian luar tubuh Anda (seperti jari tangan dan kaki) tetap hangat karena panas yang dibuat di pusat tubuh, seperti jantung dan otot, di bawa ke area tersebut.

Jumlah volume darah anak dan orang dewasa sama

facial perawatan kulit dengan darah
Mengutip Livescience, Daniel Landau, dokter spesialis hematologi dan kanker di University of Florida Cancer Center mengatakan tubuh orang dewasa sehat rata-rata mengandung sekitar 4-5 liter darah.
Jika Anda kekurangan darah, Anda mungkin akan kehilangan sekitar 8-10 persen dari total berat badan Anda. Jadi, jika Anda memiliki berat badan 54 kilogram, maka sekitar 4-5 kilogram dari total berat badan Anda adalah darah.
Selain itu, Anda mungkin beranggapan bahwa jumlah volume darah orang dewasa dan anak-anak berbeda. Faktanya, jumlah volume dalam tubuh orang dewasa dan anak-anak sebenarnya sama. Namun, karena ukuran organ dalam tubuh anak relatif lebih kecil, maka volume cairan yang mengisi tubuh mereka tampak lebih banyak.

Darah terbuat dari banyak komponen

Cairan merah yang mengalir dalam tubuh Anda terdiri atas beberapa komponen. Setiap komponennya memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Secara umum, berikut berbagai komponen penyusun cairan yang menjadi sumber kehidupan ini.
1. Plasma darah
Lebih dari setengah komponen cairan ini adalah plasma darah. Cairan berwarna kuning bening ini mengandung air sebanyak 92 persen, sementara 8 persen sisanya merupakan campiran dari gula, lemak, protein, dan garam.
Tugas utama cairan plasma adalah mengangkut semua sel-sel darah bersama nutrisi, antibodi, produk limbah, protein, dan bahkan hormon ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan. Cairan plasma juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta garam, termasuk kalium, natrium, kalsium, klorida, bikarbonat, dan magnesium.

2. Eritrosit

Sel darah merah, atau yang juga disebut dengan eritrosit merupakan sel yang paling banyak terkandung dalam darah. Per detiknya, tubuh manusia bisa memproduksi sekitar 2 juta eritrosit dan diperkirakan ada sekitar 150 miliar eritrosit dalam setiap 1 ons darah Anda. Menariknya, stres bisa membuat tubuh memproduksi eritrosit 7 kali lipat lebih banyk dari jumlah tersebut!
Selain paling banyak, sel ini juga memiliki tugas penting. Bersama dengan hemoglobin, eritrosit bertugas untuk membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh serta mengakut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.  Hemoglobin sendiri merupakan protein khusus yang memberi warna merah pada eritrosit.
Sel ini berbentuk bulat dan di bagian tengahnya terdapat cekungan (bikonkaf) yang jika diamati menggunakan alat khusus nampak seperti donat. Tidak seperti banyak sel lainnya, eritrosit tidak memiliki nukleus (inti sel), sehingga mereka bisa berubah bentuk dengan mudah. Hal tersebutlah yang memudahkan eritrosit melewati berbagai pembuluh di tubuh Anda.
Eritrosit di produksi sumsum tulang dan dapat bertahan hidup sekitar empat bulan atau 120 hari. Persentase volume seluruh darah yang hanya terdiri dari eritrosit disebut hematokrit.

3. Leukosit

Di dalam tubuh, leukosit atau sel darah putih jumlahnya memang sedikit, yaitu sekitar 1 persen dari total volume darah Anda. Meski begitu, tugas leukosit tak boleh dipandang sebelah mata. Leukosit bertanggung jawab untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini disebabkan karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Sama dengan eritrosit, leukosit juga diproduksi di sumsum tulang dengan berbagai jenis yang berbeda-beda, meliputi limfosit, basofi, eosinofil, neutrofil, dan monosit. Semua jenis leukosit memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda terhindar dari infeksi penyebab penyakit. Tergantung jenisnya, leukosit bisa bertahan hidup cukup lama, entah itu dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun.

4. Trombosit

Tidak seperti eritrosit dan leukosit, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan fragmen sel yang berukuran sangat kecil. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi). Ketika Anda mengalami luka, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin untuk menghentikan perdarahan sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area yang mengalami luka.
Di dalam darah, jumlah trombosit yang normal berkisar dari 150 ribu – 400 ribu per mikroluter darah. Jika jumlah trombosit dalam tubuh lebih tinggi dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami pembekuan darah yang bisa menimbulkan penyakit stroke dan serangan darah.
Sebaliknya, jika trombosit Anda lebih rendah dari kisaran normal, maka Anda berisiko mengalami perdarahan hebat karena darah sulit membeku.

Darah manusia terdiri dari banyak jenis

cek golongan darah sendiri
Tahukah Anda bahwa setiap orang memiliki golongan darah (goldar) yang berbeda-berbeda? Perbedaan goldar ini didasari oleh ada tidaknya antigen pada eritrosit dan cairan plasma. Antigen sendiri dikelompokkan ke dalam delapan goldar dasar, yaitu A, B, AB, dan O. Setiap jenis goldar ini bisa positif dan negatif.
Secara umum, berikut penjelasan singkat dari masing-masing goldar.
  • A: Anda hanya memiliki antigen A pada eritrosit dan antibodi B dalam cairan plasma
  • B: Anda hanya memiliki antigen B pada eritrosit dan antibodi A dalam caira plasma
  • AB: Anda memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda tidak memiliki antibodi A dan B di dalam plasma
  • O: Anda tidak memiliki antigen A dan B pada eritrosit, tetapi Anda memiliki antibiodi A dan B di dalam plasma
Beberapa orang juga memiliki penanda tambahan pada darahnya. Penanda tambahan ini disebut dengan rhesus (faktor Rh), yang dikelompokkan lagi menjadi “positif” atau “negatif” (artinya tidak memiliki faktor Rh). Misalnya begini, goldar Anda mungkin A+ (positif), sementara teman Anda B- (negatif).
Anda tak perlu khawatir jika Anda tak punya penanda tambahan. Pasalnya, ada atau tidaknya penanda tambahan tidak akan membuat Anda menjadi lebih sehat atau lebih kuat. Penanda tambahan hanya soal perbedaan genetik, seperti memiliki mata biru atau rambut merah.

Hanya sedikit orang dengan goldar AB negatif

tipe golongan darah
Goldar Anda AB negatif? Selamat! Anda termasuk kategori orang yang unik. Pasalnya, goldar ini terbilang sangat jarang ditemui. Hanya segelintir orang saja yang memiliki goldar AB. Hal ini bahkan sudah dibuktikan oleh para ahli.
Mengutip dari laman Medical Daily, para ahli dari Standford School of Medicine menemukan proporsi goldar dalam suatu kelompok masyarakat.
  • A positif: 35,7 persen
  • A negatif: 6,3 persen
  • B positif: 8,5 persen
  • B negatif: 1,5 persen
  • AB positif: 3,4 persen
  • AB negatif: 0,6 persen
  • O  positif: 37,4 persen
  • O negatif: 6,6 persen
Nah, dari temuan di atas sudah sangat jelas bahwa dibanding dengan goldar lainnya, goldar AB negatif memiliki proporsi yang lebih kecil. Meski begitu, hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan acuan bahwa hanya sedikit orang yang memiliki goldar AB negatif di setiap negara. Hal ini karena proporsi goldar dalam satu kelompok akan tergantung pada latar belakang etnis dan wilayah negara.
Misalnya saja golongan darah B lebih banyak ditemukan pada orang Asia, sementara golongan darah O banyak ditemukan di Amerika Latin.

Spesialis hematologi, dokter yang menangani masalah darah

tes darah fungsi leukosit adalah
Jika Anda mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis hematologi. Dokter spesialis hematogi memiliki tugas untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Termasuk, penyakit kanker maupun non kanker yang memengaruhi komponen darah dan/atau organ yang memproduksi cairan ini, seperti limpa, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening.
Sebelum memutuskan untuk berkonsultasi ke spesialis hematologi, Anda disarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait yang akan Anda pilih. Anda bisa mencari informasi dari website rumah sakit terpercaya, bertanya langsung pada dokter langganan Anda, membaca testimoni para pasien dari forum-forum di internet, atau bahkan menggali info dari suster atau karyawan di rumah sakit tempat dokter tersebut praktik.
Nah, ketika sudah menemukan dokter spesialis hematologi yang tepat, tanyakan semua hal yang memang Anda ingin ditanyakan. Mulai dari kondisi kesehatan, perkembangan penyakit, hingga pilihan pengobatan yang mungkin akan Anda terima. Seorang dokter profesional yang berpengalaman akan menjelaskan dengan baik semua pertanyaan yang Anda ajukan.

Donor darah punya banyak manfaat

Donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerimanya saja, tapi juga bermanfaat untuk pendonornya. Berikut beberapa manfaat donor darah yang harus Anda ketahui:

1. Bikin lebih bahagia

bahagia senang senyum wanita sehat
Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa pendonor yang ingin menolong sesana berisiko lebih rendah mengalami kematian dini ketimbang yang mendonor karena kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan sama sekali.
Tak hanya itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan juga akan membuat kita merasa lebih bahagia. Rasa bahagia ini bisa ditumbuh karena Anda merasa berguna dan bermanfaat untuk orang lain.

2. Mencegah penyakit jantung

mencegah penyakit jantung keturunan
Kegiatan yang dapat menyelamatkan nyawa orang ini ternyata dapat menurunkan kekentalan darah jika dilakukan secara teratur. Kekentalan darah sendiri merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Jika darah yang mengalir di dalam tubuh terlalu kental, maka risiko terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh juga semakin tinggi. Jika sudah terlanjur terjadi gesekan, maka sel-sel dinding pembuluh bisa mengalami kerusakan yang pada akhirnya memicu terjadinya penyumbatan (ateroskrelosis).

3. Membantu menurunkan berat badan

cara menurunkan berat badan saat puasa
Anda berencana menurunkan berat badan? Cobalah rutin donor darah. Pasalnya, kegiatan ini bisa jadi cara efektif untuk membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, San Diego Amerika Serikat, rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya, lho! Meski efektif membakar kalori, tapi perlu diingat juga bahwa kegiatan ini tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan berat badan.
Anda tetap harus menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan dan olahraga secara teratur supaya dapat mencapai berat badan yang ideal.

4. Menurunkan risiko kanker

efek samping donor darah
Dengan menjadi pendonor, Anda berarti ikut membantu tubuh dalam membuang kelebihan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh. Dalam jumlah yang tepat, zat besi memang menawarkan banyak manfaat untuk tubuh.
Sebaliknya, pnumpukkan zat besi yang terlalu banyak dalam tubuh dapat meningkatkan radikal bebas yang bisa memicu penuaan dini dan penyakit kanker. Setidaknya itu yang ditemukan oleh salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal of National Cancer Institute. 

5. Mendeteksi penyakit serius

penyebab sirosis hati
Kegiatan satu ini bisa jadi salah satu cara mengatahui bagaimana kondisi kesehatan Anda, lho. Pasalnya, ketika Anda ingin melakukan kegiatan ini, Anda akan terlebih dahulu dicek kesehatannya.
Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, menanyakan riwayat kesehatan, hingga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi yang baik. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, Anda juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma.

Tidak semua orang bisa donor darah

manfaat donor darah
Meski bermanfaat, Anda tak boleh asal melakukan kegiatan mulia ini. Pasalnya, ada banyak syarat yang harus Anda penuhi sebelum melakukannya.
Sebelum donor, pastikan kalau Anda memenuhi syarat-syarat wajib di bawah ini.
  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Berusia 17-65 tahun.
  • Memiliki berat badan minimal 45 kg.
  • Tekanan sistolik minimal 100-170, dan tekanan diastolik 70-100.
  • Kadar hemoglobin berkisar antara 12,5 g/dl sampai 17 g/dl.
  • Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak pendoran sebelumnya.
Selain yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa kondisi kesehatan yang membuat Anda tidak diperbolehkan melakukan kegiatan mulia ini. Simak baik-baik daftar berikut.
  • Demam
  • Flu
  • Penyakit jantung
  • Penyakit paru-paru
  • Kanker
  • Hipertensi
  • Diabetes mellitus (kencing manis)
  • HIV/AIDS
  • Epilepsi atau kejang
  • Hepatitis B atau hepatitis C
  • Penyakit menular seksual, termasuk gonore, sifilis, dan lain sebagainya.
  • Kecanduan alkohol
  • Pengguna narkoba
Mungkin ada banyak kondisi medis lainnya yang belum disebutkan di atas. Jika ragu, Anda bisa bertanya langsung pada dokter atau petugas medis sebelum Anda melakukan donor darah.
SUMBER:https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fakta-tentang-darah/

Blogger templates